Vol. 1 No. 1 (2024)
Research Paper

Analisis Kritis Status Keberlanjutan PSN Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Morotai Dalam Mendorong Pembangunan Berbasis Ekonomi Biru (Blue Economy) di Kabupaten Kepulauan Morotai Provinsi Maluku Utara

Published 2024-12-10

Keywords

  • Blue Economy, geo-strategis, Kawasan Ekonomi Khusus, Keberlanjutan, Perikanan

Abstract

Sektor perikanan di Kabupaten Morotai memiliki potensi besar namun belum memberikan dampak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi daerah maupun struktur ekonomi masyarakat. Posisi geo-strategis Morotai masih belum dimanfaatkan secara optimal. Melalui PP Nomor 50 Tahun 2014, pemerintah menetapkan Morotai sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dengan fokus pada industrialisasi perikanan dan pengembangan ekonomi biru. Kajian ini bertujuan mengevaluasi efektivitas implementasi KEK Morotai dalam mendorong ekonomi biru melalui penilaian indeks keberlanjutan dari enam aspek: perencanaan, anggaran, regulasi, tata kelola, kelembagaan, teknologi, infrastruktur, kelestarian sumber daya, ekonomi, dan sosial-budaya. Kajian juga memetakan faktor-faktor sensitif yang perlu diintervensi, aktor-aktor yang terlibat, serta strategi kebijakan yang diperlukan. Metode analisis menggunakan Multidimensional Scaling (Rap-fish), analisis Pareto, analisis stakeholder, dan evaluasi SMART. Hasil menunjukkan implementasi KEK Morotai masih kurang efektif, dengan indeks keberlanjutan sebesar 49,28, masuk kategori kurang berkelanjutan. Rekomendasi kebijakan meliputi evaluasi menyeluruh terhadap faktor-faktor sensitif, khususnya pada aspek perencanaan, tata kelola, teknologi, kelestarian sumber daya, ekonomi, dan sosial-budaya, untuk meningkatkan kinerja keberlanjutan KEK Morotai secara efektif.

References

  1. Adullah R.M., Imran Teran., Nebuchadnezzar Akbar. (2020). Evaluasi Pengelolaan Perikanan Tuna Berdasarkan Pendekatan Ekosistem Di Kabupaten Pulau Morotai - Jurnal Enggano Vol. 5, No. 2 : 143-151.
  2. Abdullah R.M., Kamaruddin., Sulfiarini., Edi Kurniawan. (2022). Evaluasi Pengelolaan Perikanan Madidihang (Thunus albacares) berbasis Ekosistem di Perairan Kota Ternate (Studi Kasus berbasis di PPN Ternate), Jurnal Agibisnis Perikanan Vol. 15 No. 1, 28-34.
  3. Achmad Fauzi. Pernyataan dalam Harian Kompas Edisi 27 September 2021, diakses 15 November 2022 melalui www.kompas.id
  4. Andi Sagita dan Cocon. (2021) Antologi Pemikiran: Transformasi Kelautan dan Perikanan Dalam Pencapaian SDGs, Penerbit: Kencana Ratu Pualam Press, Jakarta.
  5. Abdul Kadir Karding. (2022). Pengantar Makalah Kunci: Diskusi Publik Pusat Kajian dan Pemberdayaan Sumber Daya Kelautan, Jakarta.
  6. BPS Morotai. (2022). Statistik Daerah Kabupaten Pulau Morotai, Diterbitkan: Badan Pusat Statistik Kabupaten Morotai.
  7. BPS Morotai. (2021). Statistik Daerah Kabupaten Pulau Morotai. Diterbitkan: Badan Pusat Statistik Kabupaten Morotai.
  8. BPS Maluku Utara. (2021). Statistik Perekonomian Kabupaten Morotai. Ternate.
  9. Brussevich, M. (2020). The Socio-economic impact of special economic zones: Evidence from Cambodia. IMF Working Papers, Cambodia: Council for the Development of Cambodia.
  10. Cocon. (2022). Paradigma Pembangunan Berkelanjutan dalam Pengelolaan Sumber Daya Akuakultur, Penerbit: CV. Pena Persada, Purwokerto.
  11. Chairullah Amin dan Fahima Naser. (2021). Artikel: Logistik Maritim Tidak Efisien, Universitas Khaerun, Ternate.
  12. Dewan Nasional KEK. (2021). Laporan Akhir Perkembangan KEK, Jakarta
  13. Dewan Nasional KEK. (2022). Laporan Akhir Perkembangan KEK, Jakarta
  14. Data Kawasan Konservasi Kawasan Konservasi Perairan Pulau Rao Kab Pulau Morotai, Kementerian Kelautan dan Perikanan, diakses dari kkji.kp3k.kkp.go.id tanggal 15 November 2023.
  15. Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Morotai. (2022). Statistik Perikanan Tangkap. Morotai
  16. Fauzi, A dan S. Anna. (2002). Evaluasi Status Keberlanjutan Pembangunan Perikanan. Jurnal Pesisir dan Lautan, Jakarta.
  17. Gunter Pauli. (2010). 10 Years, 100 Innovation, 100 milion jobs, Publisher: Paradigm Publication, USA.
  18. Hasan, M., & Azis, M. (2018). Pembangunan Ekonomi. Jakarta
  19. Iskandar dan Sulistyaningrum. (2023). Evaluasi Dampak Pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Morotai Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Pulau Morotai, Repository Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
  20. Jababeka KEK Morotai. (2022). Laporan Perkembangan KEK Morotai. Jakarta
  21. Kompas, Pengelolaan Kawasan Ekonomi Khusus Perlu Lebih Spesifik, www.kompas.id, edisi 27 September 2021
  22. Kementerian Kelautan dan Perikanan. (2018). Laporan Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT) Morotai. Jakarta
  23. Morotai Satu Data. (2022). Eksisting Sarpras Perikanan Tangkap, Pemerintah Daerah Kabupaten Morotai.
  24. Ministry of National Development Planning / National Development Planning Agency (Bappenas) & OECD. (2021). Blue Economy Development Framework for Indonesia’s Economic Transformation. Jakarta
  25. OECD. (2016). The Ocean Economy in 2030. https://dx.doi.org/10.1787/9789264251724-en
  26. RS, P. H., & Silvia, E. (2017). Analisis Pengaruh Infrastruktur Pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (Kek) Sei Mangkei Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Kabupaten Simalungun, Jurnal Ekonomikawan, 15(1), 77797.
  27. Suryani, N. I., & Febriani, R. E. (2020). Kawasan Ekonomi Khusus Dan Pembangunan Ekonomi Regional: Sebuah Studi Literatur, Convergence: The Journal of Economic Development, 1(2), 40-54
  28. Survei Status Gizi Indonesia (SSGI). (2022). Prevalensi Stunting Kabupaten Morotai
  29. UU Nomor 39 Tahun 2009 Tentang Kawasan Ekonomi Khusus. Lembaran Negara Nomor 147 Tahun 2009.
  30. Wood, AK. (2017). Special Economic Zones “Performance, Problems and Opportunities” A survey based empirical study on SEZs in India, PHD Research Bureau, PHD Chamber Of Commerce and Industry.
  31. WWF Indonesia. (2021). Principles for Sustainable Blue Economy. Jakarta.